Halaman

Senin, 25 Oktober 2010

SENYUM TERAKHIR GADIS PINCANG


“Bella… dimana kamu” sebuah teriakan terdengar  penuh kemarahan.
“ Aku dikamar bu, tunggu sebentar “ sebuah suara lirih terdengar diseberang ruangan.
“ Cepat kamu kemari”
Sayup sayup terdengar derap langkah kaki yang tergesa gesa dibalik tembok. Semakin lama suara kaki itu semakin jelas didengar. Seretan langkah kaki yang bergesekan dengan lantai begitu sesak didada. Tak lama kemudian muncul sesosok gadis kurus dengan kaki yang bisa dibilang tidak normal. Dia berjalan seperti menyeret kakinya yang diberi beban seribu ton. Tapi itu tentu saja tidak, dia hanyalah gadis pincang yang memprihatinkan. Penampilannya yang kumal seperti tak terurus. Tatapan matanya nanar seolah menggambarkan kepedihan hidup yang sangat mendalam. Gadis itu bernama Bella.

Disudut ruangan kecil bercat biru kusam ini terdapat sebuah bangku usang yang dimakan masa. Disana terlihatlah seorang wanita tua sedang duduk dengan wajah sangar menatap penuh kemarahan. Wajahnya memerah seolah hendak memancarkan bara api ke setiap penjuru ruangan tua ini. Baju nya yang lusuh semakin memperjelas raut muka nya yang makin menakutkan.Dia adalah ibu Kandungnya Bella.

Bella segera menghampiri wanita tua itu. Dia bersimpuh seolah memberi hormat yang dalam kepada ibunya. Wajahnya menunduk menatap lantai seperti ketakutan.
“ ya bu, ada apa.?” Bella bertanya kepada ibunya perihal sang ibu memanggilnya.
“apa saja yang sedang kamu kerjakan, dari tadi dikamar terus, dasar anak tak berguna” hardik sang ibu sambil menendang tubuh anaknya. Dan tubuh sang anak langsung jatuh bersimpuh dilantai.
“ ampun bu, bukannya bella tak mau kerja, tapi bella benar benar lelah “ rintih bella seolah terisak memegang perutnya yang menjadi sasaran kemarahan ibunya.
“ lelah..? lelah kamu bilang..? kerjamu hanya malas malasan , baru juga bersih bersih rumah sedikit, cuci piring, kamu sudah bilang lelah, pandai sekali kamu buat alasan, ngaku saja kalo kamu tu malas.” Bentak ibu semakin marah.
“ ampun bu, saya tidak buat buat alasan, tapi benar saya sangat lelah.. dari tadi saya juga belum makan bu, saya lapar “ rintih bella semakin menjadi.

“ tidak akan ada makanan sebelum kamu kerja, masih banyak yang harus kamu kerjakan, sana cuci pakaian dulu, terus setrika, dan memasak, ibu ingin tidur dulu.. ayo segera kerjakan. Kalo sampai ibu bangun semua belum selesai, ibu kan menghukum kamu. Ibu  tidak akan memberi kamu makan siang.” Bentak ibu dengan tatapan mata mengancam sambil berlalu meninggalkan bella yang masih mematung di tempat dia bersimpuh tadi.
“ baik bu, akan segera saya kerjakan” jawab bela singkat, karena tidak ada gunanya dia membantah. Kalau dia membantah , hal itu malah kan membuat ibu semakin marah.

Bella hanya mengikuti kehendak ibunya, dia segera bangkit ketika ibunya sudah tidak terlihat lagi. Matanya sembab karena menahan air mata yang terus beruraian tak mau berhenti. Tubuhnya mengigil ketika berdiri menahan rasa sakit di perutnya. Dia segera menyapu air mata dipipinya dengan telapak tangan nya yang kecil. Bella menarik napas lalu menghembuskannya dengan perlahan lahan. Setelah sedikit tenang dia tersenyum. Dan segera berlalu kedapur untuk mengerjakan segala yang di perintahkan ibunya.

###

Suasana dapur yang berantakan sungguh tak enak untuk dipandang. Disana sini semua perkakas berterbangan seolah diterpa badai. Begitulah keadaan dapur rumah bella. Rumah tua yang sejak lahir dia diami bersama ibunya. Meskipun sudah tidak layak untuk didiami, tapi mereka tak punya pilihan. Mereka terpaksa mendiami rumah tersebut daripada terlantar dijalanan.
Bella segera menghampiri tumpukan kain yang terletak dikeranjang sudut dapur. Dia memungut beberapa helai kain yang tergeletak dilantai tanah itu dan memasukan nya kedalam keranjang. Dia mengangkat keranjang itu lalu segera pergi ke sumur. Jalannya yang terpincang pincang membawa sekeranjang pakaian kotor sungguh membuat hati iba siapa pun yang melihatnya.tetapai senyuman selalu berusaha bella hadirkan disudut bibirnya untuk menghibur dirinya sandiri. Sesampai disumur dia segera mencuci pakaian kotor itu satu persatu.
“ aku harus kuat dan berusaha tersenyum demi kebahagiaanku, ya allah berilah hambamu yang lemah ini kekuatan, karena hanya kepadamulah aku meminta pertolongan” bisiknya lirih
            Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya semua pakaian telah tercuci dengan bersih. Bella kembali masuk kedalam rumah tuanya. Dia berjalan menyusuri ruangan dapur tua itu. dia menuju kesebuah lemari reot yang terletak disudut dapur. Lemari tersebut adalah lemari penyimpanan persediaan makanan mereka. Disana hanya tersedia sedikit persediaan makanan. Bella teringat kalau ibunya sudah dua minggu tidak berbelanja. Akhirnya bella memasak sesuai dengan bahan yang tersedia.
###
Bella terduduk kelelahan dibangku usang yang satu satunya tersedia dirumah mereka. Dia benar benar kelelahan dan kelaparan. Dia mau makan segera, tetapi dia takut ibunya marah. Akhirnya dia memutuskan istirahat sejenak sambil menunggu ibunya yang masih terlelap dikamar. Karena kelelahan tanpa disadri bella larut dalam tidurnya.
Byyyyuurrrrrrrrr
“aghhhrrrrrrr.. Banjirrrrrr” teriak bella dengan kerasnya. Dia segera terbangaun dan langsung terduduk. Seketika dia sadar tubuhnya basah. Dia segera menoleh kedepan. Ternyata disana sudah ada ibunya berdiri sambil memegang ember. Sekarang dia tahu, bahwa dia tidak kebanjiran, tetapi ibunya lah yang dengan sengaja menyiram dia dengan air, dengan maksud agar bella segera bangun dari tidurnya.
“ enak banget kamu tidur disini ya,, dasar anak pincang, kerjanya tidur saja,, apa kamu sudah masak..? caci ibunya
“ uuu ,,, udahh bu… saya sudah masak tadi.. mmmaaff saya tadi tertidur “ jawab bella dengan gugupnya.
“ mau tidur kamu.. ataupun mati sekalipun . saya tidak peduli .. kamu jadi anak Cuma menyusahkan dan jadi beban orang tua… sekarang ambilkan makanan untuk ibu” perintah ibunya
“ baik bu” bella bangun dan segera kedapur untuk mengambil makanan ibunya.
“ ini bu makanannya” kata bella sambil membawa sepiring nasi
“ sini cepat” teriak ibunya
Bella segera meletakan sepiring nasi itu dihadapan ibunya. Ibunya segera mengambil dan memakan nasi tersebut. Tapi selang beberapa detik kemudian ibunya berhenti makan dan meludahkan makanan tersebut.
“ anak kurang ajar, apa yang kamu masak ini… kamu mau bunuh ibu dengan makanan kamu ini” bentak ibu dengan wajah memerah
“ ampun bu… bella tidak mau membunuh ibu.. bella masak seperti biasanya bu” jawab bella ketakutan
“ seperti biasa,,? Tapi ini apa..? sekarang kamu coba makan.” Ibu segera berdiri dan melemparkan sepiring nasi tersebut kemuka bella.
Bella terkejut ketika sepiring nasi tersebut mengenai seluruh wajahnya.
“ ampun bu,, maafin bella.” Rintih bella sambil melap butiran nasi diwajahnya.
“ sekarang coba kamu makan”
Ibu segera menarik rambut bella dan meyuruh bella memakan nasi yang berserakan dilantai. Tak ada sedikitpun rasa iba diwajahnya. Bella hanya bisa manangis mendapatkan perlakuan kasar ibunya.
“ ya allah ampuni hamba.. berilah hamba kekuatan .. dan berilah ibu hamba kesadaran .. agar beliau dapat menyanyangi dan mencintai hamba” doa bella dalam hati sambil memakan nasi dilantai tersebut.
Setelah puas dengan segala perlakuan kasar yang dia berikan kepada bella. Ibu segera menyuruh bella untuk membeli makanan diluar.
“ nah sekarang belikan ibu makanan” bentak ibunya “ ibu sudah kelaparan”
“baik bu” hanya itu yang bias bella jawab. Dia segera berdiri dan berlalu keluar rumah.

###

`           “ semoga, ibu tidak akan marah lagi sama bella, ibu pasti akan makan dengan lahap” bisik bella dalam hati sambil menenteng sebungkus nasi”
            Bella berjalan menuju rumah nya dengan senyuman. Meskipun kakinya terasa lelah dan perih tapi dia selalu tersenyum. Dia ingin membahagiakan ibunya, meskipun bella tahu bahwa ibunya tidak pernah menyayanginya. Tapi dia tak berhenti berharap. Dia memiliki sebuah  impian. Impian yang selalu menemani tidur malamnya. Impian yang bagi sebagian orang mungkin tak kan pernah diimpikan. Bella hanya berharap kelak dia dapat memeluk ibunya saat dia tertidur.
Karena keasyikan bermain dengan pikirannya sendiri, bella sampai lupa dengan keadaan di sekelilingnya. Tiba- tiba terdengar suara decitan ban yang marah. Bella segera sadar dari dunianya sendiri. Tapi semua sudah terlambat. Bella tak dapat berbiat apa apa.
“PRAAKKKKKKKKKKK

###

Bella terbangun dari mimpinya, dia melihat ke sekelilingnya. Bella merasa sangat aneh. Karena dia terbangun disuatu tempat yang tidak diketahuinya. Disekelilingnya terdapat berbagai macam tumbuhan bunga dan berbagai bangku bercat putih . Ini semua seperti sebuah taman yang indah.  Bella hanya berdecak kagum penuh kebinggungan.
“ tempat apa ini. Sangat indah sekali” ucap bella penuh kagum
Bella segera bangkit dan mulai menyusuri setiap sudut taman tersebut. Setelah cukup lama berkeliling , bella melihat seseorang yang sedang duduk di bangku taman. Bella segera berjalan menuju orang tersebut. Bella ingin mengetahui dimana dia berada sekarang.
“ permisi kak, saya berada dimana ya?” Tanya bella kepada orang yang dia lihat tadi. Ternyata dia seorang gadis yang sangat cantik.
“ ini adalah taman saya” jawab gadis tersebut “ kamu kenapa disini, ayo duduk disini” ajak gadis tersebut.
“ saya juga tidak tahu kak, tiba tiba saya sudah berada disini
“ kamu dari mana”
“ saya tadi sedang membeli makanan untuk ibu”
Gadis itu hanya mengangguk
“ kamu mau tinggal bersama kakak disini” ajak sang gadis
“ tapi kak, ibu pasti marah sama bella” jawab bella sambil membayangkan ibunya yang sedang marah.
“ ibu kamu tidak akan marah, kakak yakin itu, sekarang kamu mau tinggal disini”
Bella terdiam sambil memikirkan sesuatu.
“ baiklah kak , bella mau”
“ sini kakak peluk kamu., kamu pasti kelelahan”
Akhirnya bella memutuskan untuk tinggal disini. Bella merasa bahagia disini. Sekarang bella mempunyai seseorang yang kan menyayangi dirinya. Bahkan seseorang yang akan selalu memeluknya dalam tidur.
###

Seorang gadis terbaring ditengah jalan dengan tubuh berlumuran darah. Tubuh anak tersebut terlihat pucat dan kaku. Semua orang hanya mengelilingi dan melihat saja. Tak ada satupun yang berani membawa jasad anak tersebut kerumah sakit. Ditangan anak tersebut masih tergenggam sebungkus nasi. Dan lebih anehnya, sebuah senyuman tak berhenti tersungging disudut bibirnya. Seolah dia merasakan sebuah kebahagiaan.
Dirumah tua yang usang. Seorang ibu duduk dengan wajah marah menunggu kedatangan anaknya. Caci maki terhadap anaknya selalu terucap dibibirnya. Dia tidak menyadari bahwa anak yang ditunggunya tersebut tidak akan pernah kembali lagi.

THE END
lihat cerpenku di cerpen.net

Jumat, 22 Oktober 2010

Aku dan Polemik Negeriku

lihat cerpenku di cerpen.netMalam ini lagi-lagi aku terpaku menyaksikan siaran berita tentang negeri ini. Sungguh miris hatiku melihat segala polemik yang diderita tanah air tercintaku. Tapi aku hanya bisa berkomentar dalam hati, segala pikiran berkecambuk menjadi satu dalam pikiranku.

“Indonesia ini negara demokrasi atau demontrasi sih..?” bathinku berucap takkala menyaksikan siaran demontrasi berbagai kalangan mahasiswa yang kecewa terhadap kinerja sistem pemerintahan republik ini.
Semua kini telah membuatku bingung. Bingung dengan apa yang dihadapi negeri ini. Mengapa semua harus dihadapi dengan aksi demontrasi, bukan nya demokrasi. Dimanakah letak demokrasi yang selama ini kita bangga kan..? yang manakah tindakan demokrasi yang selalu kita kobar-kobarkan..? apakah ini nilai demokrasi itu..? aku hanya terdiam seribu bahasa untuk menjawab semua buah pikiran yang bermunculan diotakku.
Aku segera bangkit dari tempat dudukku menyaksikan siaran televisi distastiun swasta yang baru saja aku saksikan. Aku telah muak melihat segalanya. Semua hanya masalah yang tak pernah menemui jalan keluar. Rasanya aku malu menjadi bagian dari negeri ini. Negeri yang dulu selalu aku banggakan akan segala pengorbanan darah para pahlawanku untuk mendapatkan sebuah kemerdekaan. Negeri yang dulu sangat aku idolakan sebagai negeri impian hidupku. Tapi semua berubah, negeri ini benar-benar telah tak ada rasa malunya. Seakan mereka bangga atas segala polemik yang ada di negeri indonesia ini.
Setelah sekian lama aku bertarung dengan segala problem negeri ini yang bersarang di benak ku.Aku merasa sangat lelah. Perang masalah yang ku hadapi ini membuat aku kecapekan. Akhirnya aku memutuskan untuk tidur, melupakan sejenak segala pikiranku tentang negaraku. Dan aku terlelap dalam mimpiku di negara impianku.



Kukuruyukk…..
Aku terbangun. Suara ayam berkokok yang saling bersahutan menunjukan kebolehannya membuatku tersentak dari alam mimpiku. Walaupun suasana mengantuk dimataku masih menghantuiku dan masih adanya rasa malas meninggalkan singgasana tidurku , tapi aku harus segera bangun demi menuntut ilmu seperti anak-anak remaja indonesia lainnya. Aku menguap sambil mengucek mataku agar segera terbuka. Aku bangkit dan melangkah dengan kaki gontai munuju pintu kamarku. Aku segera mengambil handukku yang digantungkan di balik pintu kamarku. Dan segera bergegas menuju kamar mandi.

Beberapa selang waktu berlalu, aku sudah siap dengan segela perlengkapan sekolahku. aku pun keluar menuju meja makan untuk sarapan pagi bersama keluarga kecilku. Meja makan keluargaku terletak persis diruangan keluarga, jadi disana juga ada televisi yang senantiasa menemani sarapan pagi aku dan keluargaku dengan acara yang disajikannya.
“selamat pagi” sapa ku kepada seluruh anggota keluargaku yang telah siap dengan sepiring nasi goreng dihadapan mereka masing masing
“ selamat pagi” jawab mereka secara serentak
Aku segera menuju tempat dudukku untuk menikmati sarapan nasi goreng kesukaanku.
Aku menoleh kearah televisi yang terletak disudut ruangan ini. Aku kembali terhenyak dengan berita pagi ini. Lagi lagi aksi demo para mahasiswa mengajukan kekecewaan terhadap presiden. Disana terpampang jelas aksi bentrok antara mahasiswa melawan aparat kepolisian yang mencoba mentertibkan aksi demontrasi. Tapi bukannya suasana semakin aman malah suasana semakin memanas karena mahasiswa merasa aparat kepolisian menganggu acara penolakan mereka terhadap pemerintah. Hal tersebut menggambarkan Rasa persatuan yang telah rusak. Aku telah bosan menyaksikan ini semua. Tapi otakku tak sejalan dengan apa yang aku inginkan. Semua kejadian yang kusaksikan terekam jelas dan meminta sebuah penjelasan atas semua kejadian ini. Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya ke Ayah ku yang duduk didepanku.



“ Ayah, mengapa sih selalu ada aksi demo..?” tanyaku sambil melirik kearah televisi.
Ayah menghentikan aktivitasnya dan menoleh kearahku, sesaat keningnya berkerut seolah menggambarkan dia sedang berpikir.
“ karena mahasiswa tersebut merasa kecewa atas sikap pemerintahan negara kita sekarang” ayah memulai menjawab pertanyaanku
“ mereka ingin pemerintah memperhatikan kesejahteraan rakyat, tapi mereka tidak tahu bagaimana cara yang baik. Mereka tidak berpikir secara dingin. Yang mereka mau Cuma mendengarkan aspirasi mereka, tapi mereka tak mau menuruti prosedur yang lebih baik. Ya beginilah jadinya, demontrasi dimana-mana. Bukannya mendapat pencerahan tapi malah bentrok yang terjadi” ayah mengakhiri penjelasannya.
Aku hanya mengangguk mendengar penjelasan ayah. Aku mau bertanya lagi. Karena masih seribu pikiran yang ingin aku tahui jawabannya. Tetapi waktu telah menunjukan pukul 06.30. Berarti aku harus segera berangkat kesekolah agar tidak terlambat. Aku segera bangun dari tempat dudukku.
“ aku pergi berangkat sekolah dulu ya Ayah dan ibu “ ucapku sambil menciumi tangan kedua orang tuaku.
“ hati-hati dijalan ya. Belajar yang rajin” jawab kedua orang tua secara bersamaan
Aku pun melangkah keluar meninggalkan rumahku dengan perasaan yang bercampur aduk. Segala permasalahan tadi tak mau hilang dari benakku.



Akhirnya aku sampai disekolahku. Aku bersekolah disalah satu SMA Negeri di kota Pekanbaru ini. Aku segera menuju kelasku yang terletak di tingkat atas. Didalam kelas teman temanku telah banyak yang datang. Ada yang duduk sambil baca buku, ada yang sambil memainkan telepon genggam, ada yang ketawa sambil bercanda, dan ada juga yang bercerita tentang film favorit mereka. Senua menceritakan kehidupan para remaja yang menikmati masa remajanya.

Tak lama kemudian bel tanda pelajaran di mulai berbunyi. Aku duduk dibangku ku yang terletak ditengah-tengah ruangan. Sejenak kemudian guru mata pelajaran pertamaku masuk ke ruang kelas. Hari ini aku belajar kewarganegaraan tentang Pancasila sebagai Ideologi negara. Pelajaran yang sangat ku sukai karena disana akan ada beradu argumentasi.


“ selamat pagi anak anak “ sapa ibu guruku
“Selamat pagi bu “ jawab kami serentak seperti anak TK
“ baiklah buka buku kalian dan baca sebentar halaman 24 nanti akan ibu jelaskan”
“ baik bu “
Aku segera membuka halaman buku yang telah diperintahkan ibu guru ku tadi. Aku mulai membaca dengan serius. Sesekali aku memandang ke arah papan tulis dan berpikir setiap kali ada sepenggalan kalimat yang tak aku mengerti.Akhirnya akupun selesai membacanya.
“ semua sudah selesai membaca ?” tanya ibu guru
“sudah bu” jawab kami seperti anak TK lagi.
“ Baiklah Sebelum ibu menjelaskan ibu akan bertanya terlebih dahulu,menurut kalian apakah masih ada nilai Pancasila di kehidupan masyarakat sekarang..?” ibu guru mulai bertanya
Kami semua terdiam. Mencoba mencari jawaban atas pertanyaan ibu guru tadi. Ibu guru segera melebarkan pandangannya untuk melihat siapakah yang akan menjawab pertanyaan nya tadi. Akhirnya dia mendapatkan orang yang dengan berani menunjukan tangan.
“baiklah agustine, silakan jawab”
“ menurut saya tidak ada bu, karena nilai keadilan dan kemanusiaan telah banyak dilanggar” jawab agustine dengan semangat
“ bagus agustine, pakah ada yang berpendapat lagi ?”
“saya bu” Rana mengancungkan jarinya
“ menurut saya masih ada , karena masih banyak rakyat indonesia yang beragama dan percya terhadap ketuhanan sesuai sila pertama”
“ bagus rana, apa masih ada yang lain?”
Akhirnya aku memberanikan untuk nengancungkan jari
“ baik kamal, menurut kamu apa..?”
Aku memulai untuk memberikan pandangan aku
“ menurut saya masih ada bu, tetapi hanya 20% saja, karena pancasila adalah 5 dasar negara kita, dan sesuai yang rana sebutkan tadi, hanya sila pertama yang masih sering kita jalankan. Selebihnya banyak yang sudah tidak menghiraukannya lagi, seperti tidak ada kata mufakatnya dalam menyelesaikan masalah.” Jelasku mengakhiri pendapatku
“ jawaban yang sangat bagus” terang guruku
“ memang nilai pancasila itu masih ada, tapi hanya sedikit sekali, walaupin begitu kita harus mulai menyadari akan itu, makanya marilah kita mulai saat ini menanamkan nilai nilai ke pancasilaan itu dalam hati kita. Agar kelak kita dapat hidup dalam suasana yang telah dicita citakan para leluhur kita” terang bu guru
Ibu guru mulai menerangkan inti poko dari pancasila sebagai ideologi negara. Aku mendengarkan dengan penuh perhatian. Teman temanku juga begitu, mereka asyik mendengarkan penjelasan dari ibu guru. Tanpa terasa bel tanda berakhirnya pelajaranpun selesai.
“baiklah anak anak, ibu rasa pelajaran kita cukup sampai disini. Ibu harap kalian mulai memyadari akan arti penting pancasila. Dan mulailah untuk mencintai negara kita ini, agar kelak negara kita cintai ini menjadi negara yang maju dan makmur. Tidak akan ada lagi aksi bentrok dimana mana.” Ibu guru memberikan pesan kepada kami
“ baik bu” kami menjawabnya
“ ya sudah, selamat siang”
“siang bu”

Bu guru mulai melangkah meninggalkan kelasnya. Aku duduk sambil berpikir tentang nasihat ibu guru tadi. Dalam hati aku berdoa semoga negara indonesia yang ku cintai ini bisa lebih baik di kemudian hari. Sehingga aku bisa berteriak bahawa AKU BANGGA JADI BANGSA INDONESIA. Amin .


Akhirnya aku menyadari. Tak selayaknya kita menyalahkan negeri indonesia ini atas segala polemik yang tengah dihadapi. Seharusnya kiat mulai mengaca pada diri kita. Sudahkah kita berlaku baik demi negeri ini..? karena rakyatnyalah yang membuat negeri ini hancur. Kalau kita ingin negeri ini maju, maka marilah kita mulai mencintai dan membangun negeri ini dengan rasa cinta dan nilai pancasila. Semoga hari esok negeri ini jadi lebih baik.

Kamis, 07 Oktober 2010

SECRET OF RAIN ( RAHASIA HUJAN)


secreet of rain..?
hmm, pasti semua orang bertanya tanya ,, apa aja rahasia yang terselubung di balik hujan,,,,
aku pun begitu,, sebelum aku menulis blog ini, aq adalah orang yang benci dengan hujan,, yah.. seperti manusia lain nya.. dimana terkadang hujan datang disaat yang tidak kita inginkan,,,selain itu kondisi tubuh aku yang rentan terhadap berbagai macam penyakit menyebabkan aku sangat sangat membenci hujan,,,,tapi kenapa sekarang aku berubah arah..? mengapa aku menyukai sang hujan ..? aku pun heran,,, meski pun AKU rentan penyakit di musim hujan ,, tapi ada berbagai rahasia tentang hujan yang ku temui di masa masa hidup ku,, yang tak kita temui di musim yang lain,,,,,


Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu

Aku selalu bahagia
Saat hujan turun
Karna aku dapat mengenangmu
Untukku sendiri
Selalu ada cerita
Tersimpan dihatiku
Tentang kau dan hujan
Tentang cinta kita
Yang mengalir seperti air


nah itu lirik lagu UTIPIA dengan HUJAN,, bagus dan menyentuh bukan..?




baik lah,, sekarang mari kita ungkapkan apa aja seh rahasia yang ada di musim hujan,,,?

1, suasana tenang yang  menakjubkan


suasana yang tenang disela guyuran rintik hujan sungguh menakjubkan,,,bagaimana tidak..? irama yang dihasilkan seperti rentetan simfoni merdu dari surga yang dikirimkan oleh TUHAN YME kepada makhluk ciptaan nya dibumi...perasan takjub yang aku rasakan begitu kuat,,,, sehingga terkadang aku lupa dengan kondisi tubuh aku,, yah memang keadaan tenang seperti ini yang aku mimpikan,,,

2. bisa minum coklat hangat

coklat hangat,,? hmm yummy... aku termasuk orang penggilA coklat.. tentu saja... semua orang pasti suka dengan coklat,, tapi tahu kah kamu saat bagaimana kita dapat MENIKMATI SECANGKIR COKLAT HANGAT DENGAN NIKMAT..? yah,, aku pikir disaat hujan jatuh menguyur bumi,, dimana suasana dingin megeluyuti tubuh,, pasti kita membutuhkan sesuatu yang dapat menghangatkan tubuh kita,, nah disini lah coklat hangat sangat nikmat untuk dinikmati..

3. suara kodok yang bernyanyi

kodok..? hahhah bintang hijau yang lucu ,,, sering banget ditakuti oleh para gadis,,, tapi ada saat saatnya kodok begitu asyik untuk dinikmati,,, hmm bukan dinikmati untuk disantap.. melainkan  suara nya yang begitu merdu dapat kita nikmati sebagai alunan musik pengantar tidur,, ehhehe emang aneh.. tapi coba kamu rasakan pasti kamu akan merasa tenang di temani suara khas nyayian kodok ketika hujan... suara yang begitu alami membuat suasana begitu damai,, nah 1 hal lagi yang perlu kita ketahui.. suara nyanyian kodok hanya terdengar ketika hujan,, betul kan,,?

4. pelangi indah setelah hujan


pelangi..? hmm ciptaan TUHAN YME yang begitu indah,,, haaha aku jadi teringat masa kanak kanak dulu yang hobby menyanyikan lagu PELANGI..

ayo kita nyanyikan lagi lagu nya


PELANGI
Pelangi pelangi
A
langkah indahmu,
Merah kuning hijau
di langit yang biru,

Pelukismu agung
Siapa gerangan,
Pelangi pelangi

Ciptaan Tuhan

ahhahh,, tahu kan,, kalo pelangi hanya akan muncul setelah hujan tiba,,, jadi kenapa kita takut akan sesuatu yang indah nanti nya,,,aku jadi ingat kata guru SD ku dulu.. "Jika kamu ingin melihat indah nya pelangi maka kamu jangan pernah takut akan datng nya hujan karena pelangi akan muncul setelah hujan reda,,,"


nah,,, jadi sekarang kita tahu kan ,, bahwa hujan tak selamanya buruk,, jadi apa sekarang yang kita takut dan benci terhadap hujan,,,


nah sampai disini dulu pemahasan rahasia hujan dari aku.mungkin masih banyak lagi rahasia indah dari hujan,, jadi bagi teman teman yang ingin berbagi,, silakan kirim email ke kamal.agusta@yahoo.com

silakan menuikmati tulisan saya ini,, jika ada kesalahan dan kekurangan mohon maaf dan komentarnya








Rabu, 30 Juni 2010

awal yang tak terjamah


berawal dari sebuah rasa,,,,,,,,,,,,

tak terjamah bahkan tak terjawab....

misteri rasa eang membuat malam gagap gupita.......

membuat semua semu dibalik mata sang dewa,,,

peri peri gaib eang mencari asa,,,,

tersesat karena jiwa yang muram,,,,,,

durjana merekah menelan merona sang dewi malam,,,,,,,

sementara burung hantu hanya terpekur....

membisu tanpa ada rasa curiga,,,,,

sorot lampion jalanan semakin nanar oleh keusangan,,,,,,,

hanya sekumpulan ilalang yang bertahan ,,,,,

meskin sang angin tak henti menggoyahkan,,,,,,,

tapi apa daya,,,

akar akan kepedihan telah menguatkan,,,,,,

inilah rasa itu,,,,

rasa yang tetap tak terjamah,,,

meski malam berlalu,,,

diganti oleh fajar eang tak bertepi,,,,,,,,,,,,